Archive for the 'MotoGP' Category

07
Jun
11

Ban Asimetris, maksudnya ?

Asimetris artinya ga sama antara bagian kiri dengan bagian kanan. Ban asimetris secara kasat mata, memang terlihat sama saja tapi sebenarnya berbeda, yang membedakan adalah jenis komponnya… Disalah satu sisi dibuat lebih keras dibanding sisi sebelahnya… Mengapa ? Tentunya untuk kepentingan tertentu, misalnya pada sirkuit yang berbeda banyak antara jumlah tikungan ke kanan dibanding tikungan kekiri… Akibatnya temperatur kerja bagian ban sebelah kanan lebih tinggi, perbedaan temperatur tersebut membuat perbedaan traksi antara kedua sisi ban sehingga pembalap merasakan “feeling” yang berbeda dari kedua sisi ban saat menikung… Celakanya, ketika menikung ke kiri temperatur kerja ban sebelah kiri belum tercapai sehingga traksi yg diinginkan tidak didapat, hasilnya.. Gubraaak… Karena itulah dibuat kompon yang berbeda untuk kasus pada sirkuit seperti ini… Seperti yang dibuat pabrikan ban Brisgestone untuk MotoGP…

 

03
Apr
10

Ducati Desmodromic Valve…

Ducati Desmo ValvePada dasarnya sistem buka tutup katup dengan konvigurasi “Over Head Cam” (OHC) ada 3 macam, setidaknya sampai saat ini, yaitu valve spring (konvensional), desmodromic dan pneumatic. Berikut yang dibahas adalah mekanisme pembalik / penutup katup.

Musim kompetisi MotoGP 2007 adalah saat yang berat bagi tim Yamaha, dimana pembalap sekelas valentino rossi begitu setengah mati melawan Casey stoner yang menggunakan motor Ducati. Dimana isu yang paling santer adalah tak mampunya M1 <mesin yg dipakai yamaha> menghadapi bengisnya Desmosedici GP7 <mesin yg dipakai ducati> karena Desmodromic valve yg dipakai pd Desmosedici. Desmodromic adalah valvetrain khas Ducati. Pada desmodromic ini ada perbedaan terhadap cara kerja proses penutupan katup jika dibandingkan dengan sistem konvensional.

Pada valvetrain konvensional katup membuka karena tekanan dari cam atau rocker arm dan menutup akibat dari tekanan balik pegas (valve spring). Sedangkan pada desmodromic, kita tidak menjumpai adanya pegas pembalik untuk mengangkat batang katup. Fungsi ini digantikan oleh  rocker arm yang pergerakannya berlawanan arah dengan rocker arm yang membuka katup.

Jadi pada desmodromic ini ada 2 buah rocker arm. 1 buah seperti rocker arm normal yang kerjanya membuka katup, sedangkan 1 rocker arm lainnya untuk menutup katup. Kedua rocker arm ini juga digerakkan oleh masing-masing 1 cam, sehingga ada 2 buah cam untuk menggerakkan 1 buah katup.

Sebenarnya apa sih kelebihan dari sistem ini? Kelebihannya adalah tidak adanya gejala “valve float”  atau katup yang mengambang akibat dari kurangnya daya balik pegas pada sistem konvensional yang menggunakan pegas pembalik. Trus kenapa jika terjadi valve float? Jika hal itu terjadi, tentu saja akan berakibat kerugian tekanan karena kebocoran kompresi. Atau bahkan lebih parahnya lagi mesin bisa hancur jika piston menabrak ujung katup yang terlambat menutup. Katup yang mengambang ini biasanya terjadi pada RPM tinggi, dimana pegas tidak cukup cepat kembali meregang ke bentuk semula sedangkan rocker arm sudah akan menekan lagi batang katup untuk membuka.

Selain hal diatas, sebenarnya yang mendasari awalnya dibuat sistem ini adalah untuk menghindari penggunaan pegas sebagai pembalik katup karena alasan tidak ekonomis. Ceritanya berawal dari sekitar akhir abad 18 dimana pada saat itu ilmu metalurgi masih kurang maju. Pada saat itu pegas yang digunakan sebagai pembalik katup banyak mengalami masalah, diantaranya berkurangnya kekuatan baliknya dan terjadinya fatigue (patah lelah). Oleh karena itulah pada jaman dulu pegas katup harus diganti secara berkala, sehingga biaya maintenance jadi mahal.

Namun dalam perkembangannya sampai saat ini, hanya sedikit kendaraan yang menggunakan sistem desmodromic. Alasan pertama karena sistem pegas yang mengalami kemajuan sehingga kelemahan yang telah disebutkan diatas tadi lebih tereleminir, dan kedua kelemahan dari sistem desmodromic itu sendiri.

Apa kelemahan sistem desmodromic? Kelemahan pertama adalah noise yang ditimbulkan dari gerakan rocker arm yang mengenai ujung batang katup cukup keras dan mengurangi kenyamanan berkendara. Kedua adalah biaya yang lebih mahal dibanding sistem konvensional, sekarang terbalik dengan kondisi jaman dulu, karena sistem ini memerlukan part-part yang sangat presisi dan interval perawatannya lebih pendek dibanding sistem konvensional.

Oleh karena itulah sistem desmodromic cenderung digunakan hanya kendaran tipe sport, seperti Ducati yang tidak terlalu memperhatikan masalah kenyamanan (noise) dan biaya perawatan, jika dibandingkan dengan mass product.

Semoga bermanfaat..




Blog Stats

  • 21,086 hits

Calendar

May 2024
S M T W T F S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Categories

Archives

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.